Website Edukasi No. 1

Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh Kalimat Aktif dalam Bahasa Indonesia

Wikiedukasi - Artikel soal Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh Kalimat Aktif dalam Bahasa Indonesia bisa Anda baca di sini mencakup keseluruhan.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat aktif merupakan salah satu jenis kalimat yang paling umum digunakan selain kalimat pasif. Tak sedikit contoh kalimat aktif yang dapat Anda pelajari untuk mengenali struktur dan kriterianya. Sayangnya, beberapa orang masih mengabaikan bagaimana kalimat aktif bekerja dan kapan harus menempatkannya.

Mengabaikan bentuk hingga susunan kalimat aktif dan pasif bukan hanya membuat tulisan berantakan. Orang-orang yang membacanya pun tak bisa menangkap informasi yang ingin Anda sampaikan. Untuk itu, agar pemahaman dan keterampilan menulis Anda semakin baik, tak ada salahnya mempelajari kalimat aktif dalam bahasa Indonesia, dari fungsi, jenis, hingga contohnya.

Pengertian dan ciri-ciri kalimat aktif

Kalimat aktif merupakan jenis kalimat yang menempatkan subjeknya sebagai pelaku tindakan atau pekerjaan. Kemudian, ada predikat atau kata kerja yang mengikuti untuk menekankan tindakan yang dilakukan subjek. Dalam hal ini, Anda bisa menambahkan imbuhan atau afiks seperti me- dan ber- untuk menguatkan konteks yang akan Anda jumpai pada contoh kata kerja aktif nanti.

Penggunaan kalimat aktif pada sejumlah tulisan lebih diprioritaskan dibandingkan kalimat pasif. Khususnya pada situasi saat Anda hendak menekankan subjek sebagai fokus utama kalimat tersebut. Selain itu, sebagian besar kalimat aktif lebih efisien karena tegas dan maknanya dapat cepat dipahami pembaca.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kalimat aktif memiliki ciri-ciri berikut:

  • Subjek selalu melakukan tindakan atau pekerjaan. Dengan menaruh subjek sebagai fokus utama, penulis dapat meneruskan pembahasan yang berhubungan dengan posisi tersebut. Sementara pembaca tak akan kesulitan mengikuti tulisan;
  • Predikat sering kali dapat imbuhan. Anda yang pernah mempelajari contoh untuk kalimat transitif dan kalimat intransitif barangkali menyadari bahwa sebagian besar predikat dalam kalimatnya memiliki imbuhan seperti me- dan ber-. Keberadaan imbuhan mempengaruhi makna pada kalimat tersebut, terutama saat dibandingkan dengan kalimat pasif;
  • Mempunyai pola SPK dan SPOK. Kedua pola ini sudah diperkenalkan sejak bangku sekolah dasar, jadi Anda pasti familier. Baik SPK (subjek + predikat + keterangan) maupun SPOK (subjek + predikat + objek + keterangan) dapat digunakan untuk merangkai kalimat aktif yang baik, tergantung dari cara penyampaian yang Anda inginkan.

advertisement

Jenis-jenis kalimat aktif dalam bahasa Indonesia

Kalimat aktif, berdasarkan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, terdiri atas tiga jenis, antara lain kalimat aktif transitif, kalimat aktif tak transitif (intransitif), dan kalimat semitransitif. Namun selain tiga jenis kalimat tadi, ada juga kalimat aktif ekatransitif dan dwitransitif yang dapat digunakan.

Kalimat aktif transitif

Kalimat aktif transitif adalah jenis kalimat yang mempunyai subjek, predikat, dan objek. Salah satu ciri yang dapat Anda kenali dari kalimat aktif transitif adalah penggunaan imbuhan me- pada predikatnya. Berikut adalah contoh kalimat aktif transitif yang dapat dianalisis:

  • Maria membeli pakaian baru (SPO)
  • Ayah membersihkan mobil di luar garasi (SPOK dengan keterangan tempat)
  • Kakak membelikan adik kue ulang tahun (SPO dengan pelengkap)

Penggunaan imbuhan me- pada kalimat-kalimat aktif transitif di atas pun menandakan bahwa predikatnya termasuk sebagai verba aktif. Fungsinya adalah menekankan subjek sebagai pelaku, sementara objek sebagai sasaran. 

Pada kata membeli di kalimat pertama, misalnya, menunjukkan bahwa Maria (subjek) adalah pihak yang melakukan pembelian pakaian (objek). Dalam beberapa contoh kalimat aktif, imbuhan me- bisa dihilangkan dan tak mengubah konteks, misalnya kami makan nasi goreng atau mereka datang ke pameran lukisan.

Kalimat aktif intransitif

Berbeda dari kalimat aktif transitif, kalimat aktif intransif adalah kalimat yang tak memerlukan objek dalam polanya. Meski begitu, ada keterangan atau pelengkap yang digunakan sebagai pengganti agar maknanya tak rancu atau berubah. Kemudian, sama seperti kalimat transitif, kalimat intransitif memakai imbuhan me- yang contohnya dapat Anda simak di bawah ini:

  • Murid itu menangis sejak tadi pagi (SP dengan keterangan waktu)
  • Bobby mengecat dari tadi siang (SP dengan keterangan waktu)

Selain itu, ada juga contoh kalimat aktif intransif yang imbuhannya memakai ber-

  • Atlet senior itu berenang setiap pagi (SPO dengan keterangan waktu)
  • Mulya berlatih di trek jogging (SPO dengan keterangan tempat)

Kemudian, ada juga kalimat aktif intransitif yang tak menggunakan imbuhan seperti:

  • Saya masuk ke ruangan rapat (SPO dengan keterangan tempat)
  • Keponakannya pergi setelah wisuda (SPO dengan pelengkap)

Kalimat aktif semitransitif

Apa yang membedakan kalimat aktif semitransifif dari kalimat transitif dan kalimat intransitif? Jenis kalimat ini menggunakan objek untuk menjelaskan makna kalimat. Tanpa kehadiran objek, kalimat ini akan kurang dipahami atau rancu. Namun, ada juga kalimat aktif semitransitif yang bisa berdiri tanpa objek selama maknanya masih dapat ditangkap pembaca. Berikut kedua contohnya:

  • Ibu berbelanja untuk toko kelontong (SPO)
  • Ibu sedang memasak (SP)

Seperti yang disebutkan, ada dua jenis kalimat lain, yakni kalimat aktif ekatransitif dan dwitransitif yang dapat Anda simak berikut ini:

Kalimat aktif ekatransitif

Jenis kalimat aktif ini mengandung tiga unsur penting, yakni subjek, predikat, dan objek tanpa membutuhkan pelengkap. Selain itu, frasa nominal yang berfungsi sebagai objek dapat Anda pakai sebagai subjek kalau ingin mengubahnya jadi kalimat pasif. Untuk hal ini, pembahasannya akan dijelaskan lebih dalam pada topik kalimat active dan passive. 

Adapun contoh kalimat aktif ekatransitif sebagai berikut:

  • Pemerintah akan memasok sembako bulanan (SPO, sembako bulanan sebagai objek)
  • Presiden sudah mengumumkan pemilihan umum (SPO)

Kalimat aktif dwitransitif

Terakhir, ada kalimat aktif dwitransitif yang memakai pola tambahan di luar SPO. Jenis kalimat aktif ini biasanya dihubungkan dengan makna benefaktif atau beruntung dan dilengkapi objek dan pelengkap. Sama seperti kalimat aktif ekatransitif, kalimat aktif dwitransitif dapat diubah menjadi kalimat pasif dengan mengubah objeknya sebagai subjek.

Berikut beberapa contoh kalimat aktif dwitransitif yang dapat Anda pelajari:

  • Saya menemukan rak untuk dekorasi rumah (SPO dengan pelengkap)
  • Mereka harus membuatkan Bu Mirna acara penyambutan (SPO dengan pelengkap)

Contoh-contoh lain untuk kalimat aktif

Masih membutuhkan contoh untuk kalimat-kalimat aktif? Anda sebenarnya dapat menemukan 50 contoh kalimat aktif dalam sekali pencarian di Google. Namun, untuk daftar singkat, berikut sejumlah kalimat aktif yang dirangkai sesuai jenis-jenisnya:

  • Tantri mengolah limbah di taman belakang (SPOK, kalimat aktif transitif)
  • Kelompoknya berkumpul sejak sore tadi (SP dengan keterangan waktu, kalimat aktif intransitif)
  • Ayah merokok (SP, kalimat aktif semitransitif)
  • Kepala desa mengatur dana daerah (SPO, kalimat aktif ekatransitif)
  • Cinta mencari sofa baru untuk ruang tamu (SPO dengan pelengkap, kalimat aktif dwitransitif)

Demikian informasi seputar kalimat aktif beserta fungsi, ciri, dan berbagai jenisnya. Dengan contoh kalimat aktif yang disertakan pada artikel ini, Anda diharapkan lebih mudah membedakan jenis kalimat dan menyusunnya sesuai pola. Jadi, Anda tak akan kesulitan saat mempelajari jenis kalimat lainnya.

Tinggalkan komen

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More